71

2352 Kata

POV Ilana, Rifani, Adam "Sayang, haruskah kita pergi makan ke BKT saja? Kakak tiba-tiba takut ada setan di sini." Aku spontan menatap Pak Adam. "Apa rumah ini angker?" tanyaku sambil menatap sekeliling memperhatikan ruangan putih bersih. Pak Adam tertawa kecil. Saat aku mendelik, ia langsung menggeleng. "Sama sekali tidak angker, Sayang. Hanya saja kalau kita berdua di sini yang sepi dari keramaian, ketiganya itu setan, yang bisa saja menggoda kita melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Membuat DP adik untuk Umi, misalnya." Aku kembali mendelik. Pak Adam tertawa kecil melihatku, ia dengan cepat berdiri, segera menggandeng tanganku keluar dari rumah, dengan gerakan tangan mempersilakanku masuk ke dalam mobilnya. "Kamu ingin kita makan di mana, Baby?" tanyanya sambil menoleh. Mobil mu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN