"Ayo kita ke rumah sakit sekarang, Ras! Aku mau sembuh secepatnya," kata Wisnu. Raras tersenyum kembali, mengecup pipi tirus itu dengan sayang. Menatap mata Wisnu dengan segenap cintanya. Pria sederhana, tapi dengan sejuta pesona, alangkah hebatnya pria ini, telah memporak porandakan hatinya, luluh tak berdaya. "Kita bahkan belum sempat bulan madu." Raras tertawa, dengan Wisnu dia selalu memiliki tawa dan senyum di bibirnya. "Kau ingin ke mana, Ras?" pancing Wisnu, dia punya cukup uang untuk mewujudkan apa yang diinginkan istrinya itu. "Sederhana, tapi kita tunggu kau bisa berjalan dulu, aku ingin kita berkemah beberapa hari, di sebuah tempat yang menarik. Seperti tak ada manusia di sana, hanya kita." "Maksudmu? Kenapa aku jadi takut, Ras?" tanya Wisnu. Istrinya itu memang memilik