(Dua Puluh Dua)

1289 Kata

Wisnu membuka tokonya lebih cepat dari biasanya, padahal waktu subuh belum masuk. Dia tidak patah semangat, dengan penuh keyakinan dia merasa Raras pasti akan kembali. Ini sudah enam puluh delapan hari keterlambatan Raras berdasarkan janjinya. Seperti biasa, Wisnu menunggu sampai jam satu malam, bangun lebih cepat, mandi dan membersihkan kamar. Bahkan kamar mandi darurat dulu sudah berganti dengan kamar mandi minimalis yang memiliki bathtup sederhana bewarna biru kesukaan Raras. Yono muncul dari pintu rumah, mendekati Wisnu yang asik menyusun barang-barangnya agar lebih rapi, karena biasanya dia takkan sempat melakukannya sebab sehabis subuh pembeli sudah berdatangan. Yono mengusap wajahnya yang masih basah oleh air wudhu, mengamati ekspresi Wisnu sekilas. Dia harus bicara, menyusun ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN