(Tiga Puluh Empat)

1254 Kata

Raras menyusul ayahnya ke ruangan kerja, memeluk ayahnya yang air matanya mulai jatuh menetes. Ayahnya saat ini terlihat menyedihkan, dia terpukul dengan kenyataan yang sebenarnya. Selama ini dia begitu mempercayai istrinya itu, tapi apa yang didapatkannya. Raras tak bertanya ataupun bicara. Dia memeluk bahu ayahnya erat, laki -laki itu tengah duduk di kursi kerjanya dengan pandangan kosong. Ayahnya terlihat sangat terpukul, laki -laki mana yang akan menerima penipuan seperti itu, dia bahkan sudah memberikan segalanya pada istrinya itu, kecuali nafkah bathin yang sudah lama tidak mampu diberikannya, dan itu mungkin jadi pemicu istrinya mencari pria lain di luar rumah. "Semua sudah selesai, Ayah," ucap Raras pelan, sudah lama dia ingin mendekap ayahnya seperti ini, rasanya dia kembali pu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN