(Tiga Puluh Lima)

1102 Kata

Wisnu mengusap pipi Raras yang sedang tertidur lelap. Wanita cantik itu selalu terlihat cantik dalam situasi apa pun. Wisnu menarik sedikit selimut mereka. Berbisik pelan di telinga istrinya itu. Dia sudah bertekad akan membuat istrinya menjadi soleha dan taat beribadah. Cinta ini tidak hanya berlaku di dunia, dia tidak ingin masuk surga sendiri tanpa Raras. Wisnu berlahan akan membimbing istrinya itu agar lebih taat. " Ras, bangun." "Engghh ... jam berapa sekarang?" "Jam tiga dini hari." "Masih jam tiga." Raras menarik selimutnya kembali. "Iya, kita tahajud dulu." "Masih ngantuk." Raras memejamkan matanya kembali. Wisnu tak menyerah, dia akhirnya melahap kuncup mawar yang merekah milik Raras. "Hmmm ... aku bahkan belum gosok gigi." Raras menjauhkan wajah suaminya. "Katanya mau bun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN