TUJUH PULUH EMPAT

1101 Kata

Wajah Ian memucat, kepanikan seperti akan memangsanya kembali. Ian sudah mulai mencengkram erat kemeja di dadanya yang tiba-tiba terasa terhimpit. Dirga yang duduk di sampingnya langsung mengguncang Ian, mencegah Ian tenggelam dalam gelombang paniknya. "IAN! LOOK AT ME! LOOK AT ME!" pekik Dirga. Ian menatap nanar kedua netra Dirga. Memohon pertolongan tanpa kata. "CALM! CATCH YOUR BREATH!" tegas Dirga lagi. "NAPAS IAN! NAPAS!" Ian berusaha mengatur napasnya. Mengikuti instruksi Dirga yang membimbingnya. Setelah Ian mampu menguasai kepanikannya, Dirga kembali bersuara. "Now, tell me!" "Meta... Meta hilang." Lirih Ian. Seketika manik mata Dirga membelalak. Irgi sontak berdiri dari tempatnya duduk. Sementara yang lain terpaku menatap Ian. "Now think! Siapa yang lo curigai?" tanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN