TIGA PULUH DUA

1197 Kata

"b*****t!" pekik Ian. Sedari tadi Ian menyembunyikan dirinya di balik lemari kayu tinggi yang memisahkan ruang tamu dan ruang keluarga. Mencuri dengar percakapan kelima orang yang duduk di ruang tamu. Seusai pengajian, Ian kembali terlebih dahulu ke rumahnya, memenuhi panggilan Niken yang sedang menyiapkan makan malam untuk keluarga duka. Saat Ian kembali ke rumah Yanti, membawa beberapa container berisi nasi dan lauk pauk, saat itu pulalah telinganya mendengar permasalahan utang piutang almarhumah. Ian mencengkram kerah kemeja Boris. Pria yang tingginya bahkan tak sampai sepundak Ian itu sampai berjinjit-jinjit. Ian menyeret pria itu keluar dari ruang tamu ke teras rumah, membuat beberapa orang yang belum kembali ke rumah masing-masing seusai pengajian berkerumun menatap keduanya. P

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN