'tok-tok' 'tok-tok' Ian membuka pintu kamarnya. Terkejut melihat Meta mendatanginya pada dini hari seperti ini. "Meta..." lirih Ian. Meta mendorong pintu kamar Ian. Melangkah masuk, duduk di sisi ranjang Ian. Ian yang baru terbangun paksa dari tidurnya ikut duduk di atas ranjang, menyandarkan punggungnya di dinding di belakangnya seraya mengumpulkan kesadaran. Meta menatap Ian, naik ke atas ranjang, duduk di atas pangkuan Ian, berhadapan dengan kekasihnya itu. Ian tersenyum. "Kita bisa dinikahin sekarang juga kalau ketauan Mami Papi kamu nyelinap ke sini, Ta." Meta memeluk Ian. Ian balas merengkuhnya erat. "Manja banget sayangnya aku..." ujar Ian, lembut. "Meta mau tidur di sini." "Ok. Aku di bawah, kamu di atas sini aja." Ian mengusap-usap punggung Meta, mencoba