London, tiga bulan pasca perceraian Dirga. "Yang bener lo gue tinggal! Jangan aneh-aneh!" pesan Ian di malam terakhir sebelum kepulangannya esok ke Jakarta. "Iya. Tenang aja." Jawab Dirga santai. "Gimana gue bisa tenang sih, maliiiih?" sulut Ian. Mulai kesal dengan sikap Dirga yang seperti tidak ada apa-apa pasca perceraiannya dengan Viona. "Gue udah tobat Ian! Ga bakalan gue ngulang kebodohan itu. Kan lo denger sendiri kemarin psikiater gue bilang apa, gue sehat, fisik dan mental gue sehat." Dirga membela diri lagi. "Gue suruh Borne packing-in lo balik ke Bandung kalau berani macam-macam. Dilipat masuk koper lo kalau perlu! Itu perbuatan setan, Ga! HARAM! Lo mau nanti di akhirat mati berulang kali dengan cara yang sama? Makanya sholat jangan ditinggal! Mau hidup lo susah kek, bi