"Apa?" Ian mencium Meta lagi. Singkat namun dalam. Lalu tersenyum. Ian membuka laptopnya, menunjukkan sebuah folder yang menyimpan banyak data keuangan usahanya. Ia membuka salah satu filenya. "Ini laporan laba rugi penjualan spare part aku." Ia membuka file lainnya. "Ini laporan barang masuk." Kembali membuka file lainnya. "Yang ini laporan penjualan." Meta memperhatikan satu per satu file itu. Saat melihat laporan laba rugi, mulutnya menganga. "Ini baru satu bengkel, Ta. Ada tiga belas bengkel yang sekarang aku pegang. Lima diantaranya bengkel besar." Meta menutup mulutnya yang menganga dengan kedua tangan. "Belum termasuk keuntungan saham dan bagi hasil dari Dirga dan Borne. Aku udah cerita kan kalau uang kami bertiga disatukan biar Dirga bisa dapat bagian saham te