ENAM PULUH SATU

2005 Kata

Meta baru saja melipat mukenanya saat Ian masuk ke dalam kamar mereka. Ia tersenyum, tak mampu untuk tak membalas lengkungan manis di wajah pria berlesung pipi kesayangannya. "Cakep banget sih suami akuh!" Ian malah terkekeh mendengar pujian Meta. “Ta...” “Apa?” “Besok di kampus sampai jam berapa?” tanya Ian seraya naik ke atas ranjang dan merebahkan dirinya. Meta pun menyusul sang suami, tengkurap di samping Ian, menumpukan kepalanya di atas kedua telapak tangan seraya menatap Ian lekat. “Janjian sama anak-anak sih sampai jam tiga. Tapi habis itu mau ke perpus dulu sebentar. Kenapa sayang?” “Kita ke Edinburgh ya?” “Lho? Mau jalan-jalan?” Ian berbaring miring, meminta Meta merebahkan kepalanya di lengan Ian, sementara Ian mengelus lembut punggung Meta. “Kita bulan madu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN