Permainan yang Memuaskan Kini kami telah telanjang, dia menatap seluruh tubuhku. “Kamu sudah sering melihatnya, kenapa kamu menatapku seperti orang ....” Dengan cepat dia membungkam mulutku, tangannya menjalar mengelus setiap lekukan yang ada di tubuhku. Aku memegang kejantanannya, dia menyeringai menatapku, aku langsung memainkannya dan berhasil membuatnya mendesah. “Kamu mau sekarang?” tanyanya mengatur posisi, aku hanya diam. Dan dia memegang kejantanan yang siap tempur. Diarahkannya ke liang kenikmatanku, mempermainkannya sebentar lalu menatapku dan dengan cepat dia memasukkannya. Benda besar itu berhasil membuatku penuh. “Akh,” desahku saat itu juga. Dia menggerakkan pinggulnya pelan, sambil menciumku. “Enak bukan,” ucapnya di sela ciuman kami. “Akh ... ce ... mmm ...path,” de