Kesempatan “Papa, yang Papa katakan tadi salah kan? Tidak mungkin dia pergi ke sawah?” protesku dan papa hanya tersenyum lalu menatap Chaing He, jika Chaing He menolaknya maka aku akan dijodohkan. Tapi jika dia menerimanya, membayangkannya saja aku tidak sanggup. Seorang yang dirawat dari kecil dengan kemewahan tanpa ada yang membuatnya menderita, kini dia harus memulai hidup baru. Mengerjakan sawah yang bahkan itu ada di bawah tingkatan dia sekarang, seorang bos terkenal yang mempunyai beberapa perusahaan, apa dia rela meninggalkan itu demiku? Melakukan pekerjaan yang bahkan dia tidak pernah lihat langsung. Chaing He tampak bingung, aku yakin dia pasti akan sulit untuk menjawabnya, matanya menatap ke cangkir, yang berisi air lalu jari telunjuk sedikit panjang itu, mengetuknya pelan.