Pertentangan

2037 Kata

Pertentangan “Panas,” ucapku dan dia hanya mengatur napasnya aku terkulai lemas, tak dapat bergerak, semuanya sungguh nikmat, perpaduan nikmat dan sakit membuatku gila, permainan yang sudah kunanti selama dua bulan. Dia hanya tersenyum, mengambil napas sebanyak mungkin. “Pergilah mandi terlebih dahulu,” ucapnya dan aku mengangguk, perlahan berjalan karena rasa sakit yang masih terasa. Selesai mandi dia langsung mengambil posisiku, tempat kami bercinta sudah bersih, apa dia yang melakukannya. Aku melihat dia keluar dari kamar mandi, entah kenapa hasrat ingin memakannya keluar lagi. Tubuh kekarnya yang basah, dengan mengacak rambut-rambut yang masih lembap membuat dia terlihat semakin tampan. “Cepat pergilah bekerja,” tegasnya dan aku  langsung mengangguk pergi. Aku tidak menyangka pena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN