Pernikahan Tepat satu bulan setelah kejadian itu, aku menggelar acara pernikahan dengan Chaing He. Gaun putih kembang sepanjang tumit kaki ini aku kenakan dengan mahkota bunga di kepala. Akhirnya aku bisa menikah dengannya secara nyata walau ini sangat sulit untuk terjadi, mama memperbaiki pemerah bibirku dan mencium kening ini. Aku tidak akan menyangka ini semua terjadi. Papa membuka hatinya dan membiarkan aku menikah dengan Chaing He, kini saatnya aku menemui dia di altar gereja bersama dengan papa. Hati ini masih tidak percaya kalau semuanya nyata. Sesampainya di depan pintu gereja yang masih tertutup, aku menggandeng tangan papa tersenyum menatap dia. “Kamu akan menjadi miliknya mulai sekarang,” ucap papa langsung saja melangkahkan kakinya pelan. Membuat pintu itu terbuka secara p