Suara gemericik air membangunkanku. Membuatku membuka mata, lalu mengerjap pelan berulang kali. Aku menatap langit-langit kamar, lalu memejam lagi. Aku masih terlampau mengantuk. Aku ingin tidur lebih lama. Belum sempat kesadaranku kembali hilang, aku sudah mendengar suara pintu kamar mandi dibuka. Aku kembali membuka mata, lalu tampaklah Mas Hanif yang baru saja mandi dan mengenakan bathrobe couple warna abu-abu yang disediakan oleh pihak resort. Seolah sadar dengan apa yang terjadi, aku langsung memejamkan mata dan bergerak menarik selimut. Badanku sengaja melorot turun, lalu bersembunyi. Kuharap Mas Hanif belum menyadari kalau diriku sudah bangun. Aku belum siap bertatapan dengannya setelah apa yang kami lakukan beberapa jam yang lalu. Itu adalah kenangan yang kuyakin tidak akan pern