62. Sakit

1824 Kata

“Iya, itu Mas, Da. Dan yang pingsan di jalan itu juga Ibu. Anak SMP ransel pink itu kamu, kan?” Mataku mengerjap, aku mendadak blank. Sepertinya ini efek aku masih kaget dan tak percaya kalau Mas Hanif adalah mahasiswa laki-laki yang pernah kutolong kurang lebih sebelas tahun lalu. “Rizda? Itu benar kamu, kan?” “I-iya. Anak SMP itu a-aku.” Aku menjawab dengan suara yang sedikit terbata. “Ini b-beneran, mahasiswa laki-laki itu Mas?” “Memangnya masuk akal kalau Mas mengarang cerita yang kamu sendiri memahaminya, Da? Info dari mana kalau bukan Mas yang mengalaminya sendiri? Mas berani bersumpah, mahasiswa yang kamu tolong itu Mas. Kamu bilang foto Mas di rumah waktu itu tampak familiar. Ya karena siang itu Mas masih pakai jas almamater. Mas habis jadi panitia kuliah umum, terus jemput Ibu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN