59. Misi Meluluhkan Dimulai

2042 Kata

“M-mas Hanif? Mas kok tahu aku di sini?” Bukannya menjawab, Mas Hanif hanya diam. Saat dia maju, aku refleks mundur. Mas Hanif menunduk kemudian memungut jusku yang jatuh. Dia mengusap bagian luar botol yang basah dengan sapu tangannya, lalu meminumnya tepat di sedotan bekas bibirku. “Enak juga jusnya. Apalagi sirsak kesukaan Mas. Kamu mulai suka rasa sirsak juga, Da?” Aku diam karena masih terlampau kaget. Mataku bahkan masih mengerjap, berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. “Kamu kaget, Da, Mas tahu kamu di sini?” Aku menelan ludah. Karena Mas Hanif terus maju, aku juga terus mundur. Entah kenapa, lidahku mendadak terasa kelu. Rasanya aku tidak sanggup mengatakan apa pun. Baru beberapa jam yang lalu aku menangisinya di pantai. Aku menangis karena merindukannya. Dan kini, di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN