148:AFTER THE APPLAUSE

1989 Kata

Amid the dimming candles and the quieting dance floor, love reveals its truest form—not in the spotlight, but in the silence filled with laughter, embraces, and the willingness to wait. *** Acara resmi ditutup menjelang senja, ruangan mulai lengang. Lilin-lilin aromaterapi tetap menyala di meja-meja kecil, menyisakan kehangatan di udara. Musik instrumental kembali diputar, kali ini dipilih dengan irama-irama yang lebih lembut. Eldra dan Sofi akhirnya duduk di sudut lounge dengan bebas dan nyaman, tanpa tuntutan protokoler atau sesi foto lagi, berganti dari pelaminan yang telah dikosongkan. Di sekeliling mereka, hanya ada kerabat dekat, sahabat-sahabat lama, dan keluarga inti yang masih bertahan. Beberapa duduk lesehan, beberapa bersandar di kaki-kaki meja atau dinding, sembari berbagi c

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN