33: UNWAVERING

1888 Kata

They may try to break us, but we decide whether to crumble or stand tall! *** “Ya Allah …” lirih Sofi. “Kenapa, Sof?” tanya Hestia, kawan di sampingnya. Ia baru saja tiba, tengah membuka jaketnya. Sofi hanya menggeleng. “Lo sudah dhuha?” ujar Hestia lagi. “Belum.” “Yuk bareng?” “Hmm.” Sofi tak sanggup langsung menenggelamkan diri dalam tumpukan pekerjaannya. Ia menatap jam di pojok layar komputernya, masih ada setengah jam menuju pukul delapan. Hestia benar, sepertinya menenangkan diri dengan bersujud adalah cara terbaik melepas kepenatan di kepala dan hatinya. Lepas shalat, keduanya beranjak ke pantry, membuat es kopi di dalam tumbler masing-masing. “Mau cerita?” tanya Hestia seraya menyenggol pelan siku Sofi. “I’m okay. Thanks, Hes,” tanggap Sofi. Hestia mendengus pelan. “Ng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN