Some truths are too dangerous to be spoken, some wounds too deep to be healed. But between loss and survival, a mother and daughter find solace in a single, fragile moment. *** Langit senja mulai menggelap saat Yara menurunkan tasnya di sudut ruang tamu. Bagi Yara, tempat itu terlalu sempit untuk dikategorikan sebagai rumah. Bahkan, masih lebih luas kamarnya. Bangunan kecil itu bentuknya memanjang dengan dua sekat yang memisahkan tiga ruangan. Sungguh, Yara sama sekali tak menyangka Padma hidup seprihatin ini. “Rumah Mom kenapa—” Kalimatnya menggantung. “Mom nyewa, nak. Ngontrak,” jawab Padma. “Kenapa?” “Ngga apa-apa. Mom tinggal sendiri, buat apa rumah yang besar?” Tidak. Padma tengah berbohong. Dan sayangnya, ia tak pandai melakukannya. “Dad yang bikin Mom begini?” “Ngga, Yara,