108: SHATTERED ALLEGIANCE

1546 Kata

Mata dibalas mata! *** “Langsung ke Bareskrim aja, Bang.” “Yakin lo, Dav?” “Yakin! Kan gue ikut mobil mereka. Lumayan hemat ongkos taksi.” “Malah bercanda!” Davi terdengar meringis. “Lo kenapa? Ganti video call-lah!” “Kena bogem dikit. Ngga apa-apa. Udah ya, ngga nyaman nih muka dipakai ngomong.” “Kepala lo kepukul?” “Ngga, pipi doang.” “Yang bener lo!” “Bener, ya Allah.” Davi mendengus frustasi. “Tidur! Jangan malah ngoceh sama petugas!” titah Dirga kemudian. “Ada yang ngikutin lo di belakang.” “Oke. Bawain makan, Bang. Laper banget gue.” “Sip!” Panggilan usai. Dirga mengulurkan tangannya, menepuk pundak Abe. “Ngga jadi ke airport, Be. Kita tunggu mereka di Bareskrim aja,” ujarnya. Abe mengangguk. “Oke, Bos!” “Beres udah?” tanya Ian yang duduk di samping Dirga. “Beres.”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN