Revenge is sweetest when served cold, but the bitterest when built on a lie. *** “Brengs3k!” geram Yara. Sungguh, Yara kesal dengan respons Eldra. Pria yang sangat dibencinya itu seolah mempermainkan emosinya—tak terpengaruh sedikit pun oleh ancaman-ancaman yang telah ia lontarkan. Bahkan, selama tujuh tahun berada di sekitar Eldra, setiap jebakan yang ia rancang selalu berakhir sia-sia. Tak ada yang mampu mencelakai, melukai, bahkan sekadar mengacaukan hubungan Eldra dan Sofi. Ia berdiri dengan geram, bertolak pinggang sembari menghela napas panjang. Kedua tangannya naik, mengacak-acak surainya dengan frustrasi. Kesabarannya mulai habis. Tanpa pikir panjang, Yara mematikan komputer di hadapannya dan beranjak pergi dari ruang kerja sang ayah. Namun, tak ia sadari, dalam hitungan deti