215: THE LEGACY IN EVERY SPOONFUL

1421 Kata

Warisan sejati seorang ayah bukan terletak pada besar hartanya, tapi pada jejak kehangatan yang ditinggalkannya. *** “Lagi, Bang?” tanya Meta. “Lagi dong Mi, masih banyak tuh,” tanggap Eldra. “Mau Abang habiskan sendiri?” “Ngga sih, Mi. Pelan-pelan aja makannya.” Meta tergelak, tak habis pikir. Waktu baru menunjukkan pukul dua siang, namun semangkuk sop sosis buatan Anggita kembali mendarat di tangan Eldra. Ini yang kelima. Mangkuk yang sama, namun berlanjut diisi ulang setiap kali isinya ludes tanpa jejak, bahkan Dirga dan Andien—yang sedari tadi hanya bisa menggeleng atau terkekeh ke putra sulungnya itu—sudah menyerah untuk menegurnya. Eldra pemakan segala, selama halal dan tak memicu alerginya. Tapi, jika ditanya makanan yang bisa ia nikmati dengan mata tertutup dan bahagia bahka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN