"Pagi, Pa." Bas menyapa Mahendra hingga tatapan pria itu teralihkan. "Selamat datang di rumah aku." Mahendra membuang napas panjang. Ia tidak menyukai Bas yang telah menikahi Irish. Baginya, Bas hanyalah seorang berandalan. "Ya. Rumah kamu lumayan juga." Bas tersenyum sinis. Ia lalu mengulurkan tangannya untuk merangkul Irish. Keduanya tersenyum palsu di depan Mahendra. "Silakan duduk, Pa. Dinda juga di sini." "Papa jangan galak-galak sama Dinda, dia baru hamil muda," kata Irish. Kedua mata Mehendra melebar sempurna. Ia tak menyangka Dinda akhirnya hamil. Irish tidak mengatakan itu semalam. Jadi, ia sangat kaget. "Kamu benar-benar hamil?" "Ya. Baru tujuh minggu." Dinda menjawab bimbang. Mahendra mendengkus keras. "Jadi, suami kamu berselingkuh ketika kamu hamil? Apa yang kamu lakukan