Kevin berlari menyeberangi mejanya lalu hendak mengejar Fahmi, tetapi pengacara keluarga Mahendra itu lebih dulu meninggalkan ruangan. Kevin meronta ketika Satya menarik tubuhnya. Ia menyentak Satya dengan kasar karena kesal. "Aku harus tahu di mana Dinda!" Ia membuat isyarat yang membuat Satya langsung membuang napas panjang. "Saya tahu. Tapi Anda harus tenang," kata Satya. "Saya yakin, pak Fahmi nggak akan begitu aja memberitahu di mana nona Dinda. Dan barangkali nona Dinda ada di rumah tuan Mahendra. Anda bisa ke sana sekarang dan mencarinya." "Papa pasti juga udah tahu kalau aku udah bego," ujar Kevin dengan nada frustrasi. Ia kembali membalik langkah menuju meja. Diraihnya amplop cokelat di sana. Ia membukanya lalu membaca pelan surat perceraian yang lengkap dengan tanda tangan dar