Leah sedang duduk di depan meja rias kecil di kamarnya yang dihiasi lampu - lampu LED yang mengelilingi cerminnya. Cermin bundar di hadapannya memantulkan bayangan wajah yang tengah ia poles dengan hati - hati. Barusan saja, ia sudah mencuci rambut dan sekarang rambutnya yang setengah kering ia jepit ke atas agar mudah unuk di catok dan tidak mengganggu proses makeup. Tangannya sedang sibuk mengaplikasikan loose powder dengan brush besar ketika suara 'ting' dari ponselnya mengusik perhatiannya sebentar. Sekilas ia melirik ke layar yang menyala. Notifikasi w******p masuk dari Astrid. Tertulis: Jam berapa jadi jalan? Namun, Leah hanya mendesah pelan dan tidak langsung membalas. Matanya kembali fokus ke cermin, memastikan bedak transparan itu menempel rata di kulit wajahnya. Ia tahu betul,