Di sepanjang jalan pulang, Vita tidak fokus mengendarai motor matiknya. Bayangan tangan sang engineering yang berlumuran darah dengan jari-jarinya yang menjuntai lemas, terus memenuhi otak dan pikirannya. Vita hampir pingsan tadi. Terlebih bisikan suara yang begitu nyata di telinga membuatnya seolah tak sadar diri ketika para karyawan mulai mengerubungi si ahli mesin. Beruntung semua orang tanggap dan tangkas membantu, hingga Vita tidak harus melihat lebih lama darah yang terus bercucuran dengan erangan serta ringisan lelaki itu. 'Apakah itu ulah dari hal gaib yang tidak ia ketahui pasti siapa penyebabnya?' batin Vita di sepanjang perjalanannya yang kini sudah sampai di depan gerbang rumah. Tampak mobil sang ayah sudah terparkir di garasi. "Ayah sudah pulang?" tanya Vita pada san