Suasana di dalam kediaman Sudibyo kini terlihat kacau. Sang kepala keluarga kerap marah-marah setelah kepergian Vita dan gagalnya gadis itu menjadi tumbal. Ditambah para pekerja yang kini tak lagi ada, hanya menyisakan dua orang penjaga rumah setelah banyak karyawan yang pergi tanpa kabar sejak kematian Bu Ayu.
Alhasil selama beberapa hari ini usaha milik Pak Sudibyo tak berjalan sebab tak ada orang yang bisa ia pekerjakan.
Lelaki itu jelas uring-uringan. Meski penghasilan sebenarnya yang utama bukan dari usaha tersebut, tetap saja ia kesal sebab merasa kesulitan ketika harus mencari calon pegawai baru. Selain untuk menutupi hartanya yang ia dapatkan dari jalan haram, tentu saja alasan sebenarnya juga untuk mendapatkan mangsa atau korban baru menggantikan anak-anaknya yang sudah tiada.
