Vita begitu senang dan bahagia. Setelah statusnya kini berubah menjadi seorang istri dari Ardan, pria yang sudah ia sukai sejak lama meski hanya berani melirik tanpa menyapa. Pernikahan yang sejatinya dikelilingi oleh orang-orang tercinta dari orang tua serta sanak saudara, tidak menyurutkan kebahagiaan Vita yang tidak dihadiri oleh kedua orang tuanya. Jangankan dua orang yang paling berperan dalam lahirnya ia ke dunia, adik atau saudara lainnya pun tak ada yang bisa ia jadikan tempat untuk bersama-sama menikmati kebahagiaan yang dirinya rasakan. "Apakah kamu sedih?" tanya Yani yang selalu menemaninya dari awal ijab kabul sampai saat ini tak ada lagi orang atau warga karena waktu yang sudah sore. "Sedikit," jawab Vita tersenyum pilu. Yani membalas tersenyum, lalu ia pun memeluk san