Kematian Datang

2001 Kata

Pukul dua tiga dini hari, satu jam setengah menuju adzan subuh memanggil ketika Vita sampai rumah setelah perjuangan yang lumayan melelahkan ketika janin dalam perutnya bereaksi. Tak ada yang berbicara di sepanjang perjalanan pulang. Hanya genggaman tangan sang suami, cukup membuat Vita tenang dengan kepala yang ia sandarkan di bahu. Mertuanya yang membawa mobil hingga mereka selamat sampai rumah. Bu Zahra langsung membuatkan teh hangat untuk menantunya itu. Sesuatu yang manis diyakini akan membuat pikiran tenang. Seperti memakan coklat yang katanya bisa membuat orang bahagia, setidaknya itu yang hendak ibunya Ardan lakukan kepada menantu yang sangat ia sayangi itu. "Aku mau duduk di sini dulu, Mas," ucap Vita merujuk pada sofa di ruang tamu. "Di ruang nonton aja, yah. Di sini terl

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN