Keadaan lantai dua terasa ramai dengan lantunan ayat Al-Quran yang semua orang suarakan. Terlebih Ardan yang berada paling depan barisan, seolah menjaga agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Vita, Syarif dan Sapto berdiri di belakang lelaki itu. Mereka semua menunggu dalam ketegangan luar biasa atas apa yang akan muncul dari kamar Vita. Bukan mereka tidak ingin lari meninggalkan tempat, tetapi sepertinya itu bukan satu cara yang baik demi menghindari kemunculan hewan tersebut. "Mas, kenapa makhluk itu enggak muncul juga?" tanya Syarif yang berdiri tepat di sisi belakang kanan Ardan, masih dengan kedua mata menatap lurus dan fokus ke arah ambang pintu yang tadi terbuka. "Saya juga kurang yakin, tetapi sepertinya hewan itu sudah pergi." Jawaban itu memang tidak terdengar yakin