Mundur

1193 Kata

Gencatan terjadi. Masing-masing bersikukuh dengan pendapat mereka. Baik Bu Zahra dan pasukan ibu-ibunya, atau Pak Sudibyo yang masih bertahan di depan halaman rumah Ardan, keduanya tak ada yang memutuskan untuk pergi atau berbalik. "Kalian pikir apakah saya akan pergi meski jumlah kalian bertambah?" ucap Pak Sudibyo begitu angkuh. Bu Zahra tidak merespon. Wanita bersahaja itu tahu, kalimat yang ayah Vita ucapkan sejatinya sebuah kalimat ejekan terhadap barisan para perempuan di depannya. Namun, ketika para bapak yang baru pulang dari mesjid serta para bapak yang mendadak hadir entah dari mana datangnya, membuat kubu Pak Sudibyo terlihat panik. "Ada apa ini, Pak Sudibyo?" tanya Pak Ridwan ayah Ardan. Ardan juga berdiri di sebelah sang ayah, menyatu dengan barisan ibu-ibu. "Maaf,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN