Sebelum Vita pergi dari rumah yang sudah dua tahun lebih ia tempati itu, ia masih menyempatkan diri berbicara dan berpamitan dengan Siti. Setelah itu ia pun mengambil beberapa pakaian dan perlengkapan pribadinya, yang benar-benar ia beli sendiri, termasuk motor matik yang kemudian Ardan kendarai. "Aku pasti tidak akan kembali lagi ke rumah ini. Jadi, kalau kalian akan benar-benar pergi dari sini, kalian tahu di mana harus menemui aku untuk pamit," ucap Vita yang kemudian memeluk Siti. Siti hanya bisa menangis. Mereka memang sudah ingin pergi, tapi seperti yang Pak Ridwan katakan untuk pergi di saat hari sudah terang, maka mau tidak mau mereka harus bersabar sampai pagi menjelang. "Kami pasti akan menemui Mbak sebelum pergi. Doakan kami bisa pergi dengan tenang tanpa merasa was was."