Ardan menatap istrinya khawatir. Bagaimana jika undangan atas mereka ke kediaman orang tua Vita ternyata memiliki maksud jahat? Ardan terus menatap Vita dan mencoba membaca raut wajahnya. Ia tak ingin kenapa-kenapa pada istrinya, juga janin yang ada di dalam kandungannya saat ini. "Enggak kenapa-kenapa, Mas. Alhamdulillah aku baik-baik aja," sahut Vita tersenyum. Sikapnya itu membuat Ardan merasa lega. "Alhamdulillah, syukurlah. Aku sangat mengkhawatirkan kamu dan calon bayi kita. Syukur kalau tidak terjadi apa-apa pada kalian." Vita tahu suaminya begitu mencemaskannya. Ia yang sebetulnya juga enggan menengok ibunya sebab sang ayah yang mengundang, tak enak hati sebab suaminya sedikit memaksa. Lelaki itu hanya menjalankan perannya sebagai suami dengan baik. Orang tua, mau bagaimana