Pikiran Adam kalut dan tak karuan. Tidak hanya otaknya saja yang pusing memikirkan keadaan Dini dan bayinya. Tapi juga memikirkan hidupnya yang harus tetap menikahi Zya satu bulan lagi. Sepanjang jalan yang di lewati terasa beban berat dan masalah yang sedang di hadapi. Tatapan Adam pun kosong dan perasaannya terasa hampa hingga ia pun seakan sedang melayang berada di dunia ini. Pemikirannya saat ini hanyalah Dini walau tak di pungkiri ada Zya yang sedang mencari celah untuk meminta di pikirkan juga. 'Argh ... Kenapa juga aku harus memikirkan Zya dan perasaannya. Lebih baik aku memikirkan keadaan Dini dan bayinya, lalu akan ku bawa Dini ketemu dengan Ibu. Semoga saja waktunya tepat dan belum terlambat,' batin Adam di dalam hatinya. CIT ... CIT ... CIT ... BRAK ... BUGH ... KREK!! Sua

