100

1048 Kata

Dini duduk termenung di meja makan sambil menikmati makan malamnya yang sudah sangat terlambat. Pikirannya tiba-tiba melayang kepada Herman, Suaminya. Ada rasa rindu dan ingin tahu perkembangan kesehatan lelaki yang telah menikahinya itu. Hari ini Rossa pun tidak mengabarinya. Ada apa ini? Apa mereka sengaja membuangku jauh agar aku hidup mandiri dan lebih bauk dari kehidupanku sebelumnya. Tubuh Dini sudah lelah, sudah saatnya tubuh itu istirahat sejenak malam ini. Ingin rasanya melupakan semua permasalahan yang tengah di hadapinya. Mungkin ini memang cara tepat dan baik untuk menjadi orang yang lebih baik. Kedua mata Dini sudah terpejam, mungkin baru esok pagi kedua mata itu kembali terbuka karena lelahnya tubuh Dini seharian beraktivitas. Baru saja satu hari berada di kota ini, Dini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN