Mulut Adam menganga semakin bingung. Pikirannya memang tidak fokus dan tidak bisa berpikir dengan sangat jernih. "Di-Dini .... " ucap Adam kembali menyebut nama Dini dnegan jujur. Fatih mengangguk pelan dan ikut merasakan kebingungan dan kekhawatiran Adam. "Iya, Dini? Dia istrimu? Bukankah istrimu itu Zya?" tanya Fatih yang masih sempat bertanya aneh kepada Adam karean rasa penasarannya. Fatih sendiri tidak tahu, siapa Dini. Kenapa setiap hari dirinya harus bertemu dengan wanita hamil dan wanita yang baru saja melahirkan. "Tolong saya, Dokter Fatih. simpan pertanyaanmu itu, nanti ku jawab setelah Dini bisa di selamatkan," ucap Adam panik lalu berbalik menuju kamar apartemen Dini. Fatih mengangguk pelan dan paham dengan pejelasan Adam. Dirinya hanya bingung, kenapa juga harus masuk ke

