Mita terdiam dan tidak menjwab. Rasanya bukan itu maksud dari ucapannya. Dini suah salah paham dengan maksudnya. "Bukan Dini. Maksud Ibu, semua itu bukan untuk menolak kamu. Ibu bahkn senang bila kamu memang mau tinggal di sini. Ibu seperti memiliki anak perempuan dan mungkin hari-hari Ibu tidak kesepian lagi," ucap Mita pelan menjlaskan semuanya dengan detail. Dini melempar senyum yang hangat. Baru satu hari di rumah ini, Dini seperti merasakan rumah kedua baginya. Suasananya sungguh hangat dan benar-benar baik untuk dirinya. "Maafkan Dini yang sudah salah paham, Bu. Dini takut jika Ibu dan Kak Adam memang tidak menerima Dini saat ini. Entah bagaimana nasib Dini tanpa ada kalian berdua," ucap Dini pelan sambil meneuk kembali air yang masih tersisa di gelasnya tadi. Mita bangkit berdir