Dini membuka pintu kaar mandi itu dnegan wajah yang muram. Lalu berjalan menuju tempat tidur dan duudk di tepi ranjang itu dengan lesu. Mita menghampiri Dini dan menatap hasil yang langsung bisa di baca melalui berapa garis yang muncul di alat pendeteksi itu. "Kmau hamil? Itu garisnya menunjukkan dua garis merah yang sangat jelas," ucap Mita pelan sambil tesenyum. Tapi tidak dnegan Dini saat ini. Hatinya malah gundah gulana. Pernikahan siri itu malah membuahkan benih yang tidak di harapkan. 'Arghh ... Kenapa aku tidak tanya Bibi, obat apa itu? Obat mujarab yang bisa membuat aku tidak hamil walaupun banyak di sentuh lelaki,' batin Dini dengan kesal. Seharusnya Dini nahagia dengan kehamilannya saat ini. Bukti pernikahannya pun ada, saksinya juga ada, tidak perlu ada yang di takutkan dan