Dini terkejut dengan pertanyaan yang cukup luar biasa menganggu hati dan pikirannya. Dengan cepat Dini menggelengkan kepalanya dengan cukup tenang. Degub jantungnya tiba-tiba berdetak keras. Begini rasanya berbohong, membohongi dirinya sendiri yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Dini hanya tidak ingin di nilai buruk, dan biarlah Dini menjad Dini yang baru tanpa ada masa lalu. "Ini hanya cincin biasa Kak Adam. Bukan apa-apa, hanya hadiah saja, tidak lebih dari arti cincin itu sendiri," ucap Dini pelan. Jawaban itu begitu cepat dan lolos begitu saja dari bibir mungilnya tanpa berpikir panjang. Adam menatap Dini dengan lekat. Mencari kejujuran di sana, mimik wajah tidak akan berbohong. Adam memalingkan sekilas ke arah bunga mawar yang ada di dekatnya. Lalu tersenyum kecut ke arah