"Heii ... Cantik ... Kamu lupa denganku?" tanya Adam dengan pelan. Adam berusaha mendekati Dini. Langkahnya begitu pelan seperti siput berjalan menuju ke arah Dini. Dini masih mengatupkan kedua bibirnya. Pikirannya tidak fokus, masih terngiang jelas ucapan Herman, suami sirinya yang ingin menjadikannya sebagai tumbal demi kelancaran bisnisnya itu. "STOP!! Jangan mendekat. Jangan sentuh aku!! Pergi!!" teriak Dini semakin lantang dan histeris sambil melemparkan guling yang ada di dekatnya ke arah Adam. Adam menghindar dari lemparan guling tersebut. Cukup aneh dengan gadis cantik yang ada di depannya saat ini. Tadi masih tidak apa-apa, kenapa saat ini seperti orang stres yang memiliki tekanan batin. Apakah mungkin hidupnya merasa ancur setelah kasus pemerkosaan tadi? Adam pun bertanya-tan