Suara Dini begitu lirih. Tubuhnya hanya terbalut jaket kulit milik Adam dan hanya menutupi bagian depan saja. Adam pun menoleh ke arah Dini. "Kamu sudah sadar? Minumlah?" ucap Adam lembut sambil memberikan satu botol air mineral yang masih tersegel kepada Dini. Dini masih memegangi kepalanya yang terasa pening dan berputar. "Kepalaku sakit sekali dan sekujur tubuhku terasa gatal dan nyeri," ucap Dini lirih seolah menahan rasa sakit entah di bagian mananya, mungkin bisa jadi nyeri di bagian intimnya atau alat vitalnya. "Kita periksa ya? Takut terjadi pa-apa dengan kamu. Maaf, namamu siapa?" tanya Adam pelan. Dini menoleh ke arah Adam. Tubuhnya menggigil kedinginan terkena sapuan dinginnya pendingin mobil. Darah mengalir deras dari paha Dini dan mengucur ke arah betis. Dini menggelen