18

1065 Kata

"Hei ... Gadis cantik?! Bangun, kita sudah sampai," ucap Adam pelan sambil menepuk lembut pipi Dini yang masih terlelap. "Eungh ...." leguh Dini sambil membenarkan posisi duduknya. Kedua matanya masih terpejam lengket dan tidak mau membuka. "Cantik ... Kamu tidak mau turun? Tidak mau makan? Ibuku sudah memasak makanan yang sangat lezat," ucap Adam menjelaskan. Adam pun meyentuh pipi Dini, lalu pindah ke bagian kening. Tubuh Dini mulai menghangat. "Hei .... Bangunlah ...." ucap Adam lembut sambil menepuk-nepuk pelan pipi Dini yang tak kunjung bangun. Sang Bunda penasaran, sejak tadi Adam berada di pintu samping mobil. 'Apa yang sedang di kerjakannya?' batin Sang Bunda di dalam hati. Mita terkejut, langkah kakinya terhenti. Entah harus senang atau sedih melihat Adam membawa perempun u

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN