Ellaine mengusap air matanya yang masih beberapa kali turun, ia juga mengusap ingus yang keluar dari hidung. Baru kali ini Hans benar-benar melihat Ellaine kacau, padahal dulunya Ellaine merupakan gadis paling mandiri yang pernah ia kenal. “Sudah baikan?” tanya Hans pelan. Ellaine mengangguk pasrah, ingusnya tetap saja keluar, “Mungkin sedikit” jawabnya singkat. “Mulai besok aku akna mengantarmu ke kantor pak Yudha, aku lihat kantornya bersih kok. Ya meskiun kecil tapi setidaknya kamu nggak bakal di tempatkan di bagian yang berat, aku yakin papamu juga nggak akan tega memintamu repot kayak karyawan lain” kata Hans menenangkan Ellaine. “Hiks.. hiks..” isak Ellaine pelan. “Bertahanlah, kamu nggak akan sampai puluhan tahun bekerja disana. Kami akan mengawasi semua hotel