Lorong bar menuju pintu keluar itu di desain dengan penerangan lampu berbeda warna diantaranya biru, merah dan ungu. Kesunyian yang Ellaine rasakan di di lorong tersebut membuat nyalinya sedikit demi sedikit memudar. Ornament pada setiap bagian dinding berwarna merah itu menambah pekat lorong tempatnya berdiri, hal ini sangat-sangat tidak menguntungkan Ellaine. Setiap bilik lorong itu memiliki ruangan berkelok, jejak si pria misterius itu hilang dalam sekejab mata. Sekali lagi Ellaine kehilangan kesempatan untuk menangkap sendiri pria peneror, Ellaine menempelkan tangan kirinya pada dinding ornament bar. Kakinya tak lagi mampu menyanggah badannya yang gemetar hebat sejak melihat isi kotak hadiah tadi. “Ellaine!” tegur seseorang. Tanpa Ellaine menoleh pun dia sudah tahu s