Matahari di pagi ini terasa begitu terik membakar kulit, meskipun jam masih menunjukkan pukul tujuh namun sinarnya terlalu terang untuk membuat Felix bengun dari tidurnya. Di lihatnya langit-kangit kamar bercorak putih dan ukiran modern, Felix merasa ia memang ada di dalam kamarnya sendiri Pria itu mencoba untuk duduk dari tidur panjangnya, ia kembali menatap sekelilingnya. Beberapa botol bir tergeletak begitu saja di sekitar badan, ia ingat betul semalam ia mabuk seorang diri dalam kesunyian. Ia kembali menatap tumpukan undangan yang tak sampai pada penerimanya. Felix tersenyum miring saat tumpukan undangan itu perlahan jatuh perlahan. “Aku memang sudah gila” gumam Felix sendiri. Dering ponsel sejak beberapa saat yang lalu sama sekali tak ia hiraukan, ia masih ingin duduk d

