Tak lama berselang beberapa mobil hitam mengkilap datang ke butik Veronica, tanpa di info saja ia sudah tahu siapa gerangan yang tak henti membuat gaduh seisi butik sejak siang tadi. Angga sang suami Farah keluar dari mobil tergesa-gesa memasuki butik Veronica.
“Papa!” pekik Farah saat suaminya tiba.
Angga memeluk erat sang istri dan menatap Veronica yang baru saja keluar dari dalam salah satu ruangan, ia sama menatap Angga penuh penyesalan. Tak terbayang sudah bagaimana perasaan pria itu sekarang, putrinya menghilang tanpa jejak dan istrinya menangis meraung-raung di pelukannya sedangkan rencana pernikahan yang mereka gelar gagal sudah.
“Nyonya Atmojo, maafkan atas semua kekurangan saya sebagai orang tua. Kekurangan Ellaine adalah kesalahan terbesar kami, kami harap nyonya
