“Ellaine!” teriak Hans. Pria itu berlari keluar dari dalam villa saat melihat aku muncul bersama dengan Sean dari hutan, aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan wajahku yang sangat lelah. Hans berhambur memeluk tubuhku, entah sudah berapa kali Hans mengucapkan syukur saat bertemu denganku lagi. Hans melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahuku, napasnya terengah-engah seperti dia sedang berusaha meyakinkan diri, “Kamu dari mana saja, Ell? Kami mencarimu kemana-mana, aah tapi sekarang kamu sudah disini dan yang penting kamu aman” “Aku cuma mau jalan-jalan, udah lama aku nggak ngerasain jalan-jalan ke luar. Aku bosan, Hans” jawabku enteng. “Ya sudah, ayo masuk ke dalam. Aku nggak mau kamu masuk angin, udara malam ini sangat dingin dari kemarin” ujar Hans lagi. Di

