Napasku masih tersenggal beberapa kali, walaupun permainan panas kami selesai hampir tiga puluh menit yang lalu namun deru napasku masih saja tak beraturan. Andre memeluk tubuhku yang kelelahan, aku bertahan tanpa sehelai benang penutupi tubuhku.
Andre memberikan ciuman hangat padaku, dia sangat tahu bahwa aku masih kesakitan akibat kehilangan mahkotaku. Sebisa mungkin dia memberikan kenyamanan yang ku butuhkan, Andre menutupi tubuhku dengan kaos miliknya.
“Masih sakit sayang?”
Aku mengangguk pelan, “Sangat sakit, hiks”
“Kamu mau kembali ke villa sekarang?”
“Nanti dulu, aku masih ingin bersamamu”
“Mereka akan mencarimu kemana-mana, Bryan juga pasti datang kalau mendengar berita kau menghilang”
“Biarkan saja, aku bisa ketemu mereka tiap hari. Tapi aku nggak
